Rabu, 27 Oktober 2010

Perubahan Kepemilikan Persekutuan

A. PEMBUBARAN PERSEKUTUAN
Pembubaran persekutuan:
Likuidasi: pembubaran persekutuan diikuti pembubaran perusahaan
Disolusi: pembubaran persekutuan TIDAK diikuti pembubaran perusahaan
Pembubaran persekutuan diikuti pembentukan persekutuan baru terjadi karena sekutu baru masuk atau sekutu lama mengundurkan diri
Masuknya sekutu baru terjadidengan 2 cara:
Membeli hak sekutu lama
Menyetor modal
B. SEKUTU BARU MEMBELI HAK SEKUTU LAMA
Pembelian umumnya sudah diatur dalam perjanjian dan dengan persetujuan seluruh sekutu
Ada 5 kelompok:
Membeli sebagian hak seorang sekutu
Membeli seluruh hak seorang sekutu
Membeli sebagian hak beberapa sekutu
Membeli seluruh hak beberapa sekutu
Membeli sebagian hak semua anggota sekutu
B.1. MEMBELI SEBAGIAN HAK SEORANG SEKUTU
Harga merupakan kesepakatan antara penjual dan pembeli
Transaksi akan dicatat persekutuan sebesar NILAI BUKU modal yang diperjual belikan
Transaksi tidak mempengaruhi jumlah maupun komposisi Aktiva dan Utang
Jumlah Modal tidak berubah, yang berubah komposisinya
CONTOH 1
Persekutuan ABCD membagi Laba/Rugi dengan Rasio 20:30:30:20
Saldo Modal persekutuan pada akhir tahun 1990:
Modal A : 80.000
Modal B : 120.000
Modal C : 120.000
Modal D : 80.000 +
400.000
Awal tahun 1991, E diterima sebagai sekutu baru dengan membeli 50% hak B, baik hak atas modal maupun pembagian Laba/Rugi sebesar 75.000

* 60.000 = 50% x Modal B
= 50% x 120.000


B.2. MEMBELI SELURUH HAK SEORANG SEKUTU
Harga merupakan kesepakatan antara penjual dan pembeli
Transaksi akan dicatat persekutuan sebesar NILAI BUKU modal yang diperjual belikan
Transaksi tidak mempengaruhi jumlah maupun komposisi Aktiva dan Utang
Jumlah Modal tidak berubah, yang berubah komposisinya
CONTOH 2
Persekutuan ABCD membagi Laba/Rugi dengan Rasio 20:30:30:20
Saldo Modal persekutuan pada akhir tahun 1990:
Modal A : 80.000
Modal B : 120.000
Modal C : 120.000
Modal D : 80.000 +
400.000
Awal tahun 1991, E diterima sebagai sekutu baru dengan membeli 100% hak B, baik hak atas modal maupun pembagian Laba/Rugi sebesar 125.000

* 120.000 = 100% x Modal B
= 100% x 120.000


B.3. MEMBELI SEBAGIAN HAK BEBERAPA SEKUTU
Harga merupakan kesepakatan antara penjual dan pembeli
Transaksi akan dicatat persekutuan sebesar NILAI BUKU modal yang diperjual belikan
Transaksi tidak mempengaruhi jumlah maupun komposisi Aktiva dan Utang
Jumlah Modal tidak berubah, yang berubah komposisinya
CONTOH 3
Persekutuan ABCD membagi Laba/Rugi dengan Rasio 20:30:30:20
Saldo Modal persekutuan pada akhir tahun 1990:
Modal A : 80.000
Modal B : 120.000
Modal C : 120.000
Modal D : 80.000 +
400.000
Awal tahun 1991, E diterima sebagai sekutu baru dengan membeli 25% hak A, B, dan C, baik hak atas modal maupun pembagian Laba/Rugi sebesar 100.000

B.4. MEMBELI SELURUH HAK BEBERAPA SEKUTU
Harga merupakan kesepakatan antara penjual dan pembeli
Transaksi akan dicatat persekutuan sebesar NILAI BUKU modal yang diperjual belikan
Transaksi tidak mempengaruhi jumlah maupun komposisi Aktiva dan Utang
Jumlah Modal tidak berubah, yang berubah komposisinya
CONTOH 4
Persekutuan ABCD membagi Laba/Rugi dengan Rasio 20:30:30:20
Saldo Modal persekutuan pada akhir tahun 1990:
Modal A : 80.000
Modal B : 120.000
Modal C : 120.000
Modal D : 80.000 +
400.000
Awal tahun 1991, E diterima sebagai sekutu baru dengan membeli 100% hak A dan D, baik hak atas modal maupun pembagian Laba/Rugi sebesar 200.000

B.5. MEMBELI SEBAGIAN HAK SEMUA SEKUTU
Harga Jual-Beli yang terjadi
Harga Jual-Beli = Nilai Buku
Harga Jual-Beli > Nilai Buku
Harga Jual-Beli < beli =" NILAI" buku =" 100.000"> NILAI BUKU
Transaksi akan dicatat:
Metode Goodwill
Metode Bonus
B.5.b.1. METODE GOODWILL
Transaksi akan dicatat sebesar harga jual
Selisih antara harga jual dengan nilai buku merupakan godwill
Modal persekutuan akan bertambah sebesar goodwill
CONTOH 6
Persekutuan ABCD membagi Laba/Rugi dengan Rasio 20:30:30:20
Saldo Modal persekutuan pada akhir tahun 1990:
Modal A : 80.000
Modal B : 120.000
Modal C : 120.000
Modal D : 80.000 +
400.000
Awal tahun 1991, E diterima sebagai sekutu baru dengan membeli 25% hak semua sekutu, baik hak atas modal maupun pembagian Laba/Rugi sebesar 125.000

Nilai pasar 25% modal = 125.000

Nilai pasar seluruh modal = 100% x 125.000
25%
= 500.000
Nilai Buku modal = 400.000 (-)
Goodwill 100.000

Pembagian goodwill diantara sekutu
A = 20% x 100.000 = 20.000
B = 30% x 100.000 = 30.000
C = 30% x 100.000 = 30.000
D = 20% x 100.000 = 20.000

B.5.b.2. METODE BONUS
Transaksi akan dicatat sebesar NILAI BUKU
Selisih antara harga jual dengan nilai buku merupakan BONUS
Modal persekutuan TIDAK BERUBAH
CONTOH 7
Persekutuan ABCD membagi Laba/Rugi dengan Rasio 20:30:30:20
Saldo Modal persekutuan pada akhir tahun 1990:
Modal A : 80.000
Modal B : 120.000
Modal C : 120.000
Modal D : 80.000 +
400.000
Awal tahun 1991, E diterima sebagai sekutu baru dengan membeli 25% hak semua sekutu, baik hak atas modal maupun pembagian Laba/Rugi sebesar 125.000

Harga Jual = 125.000
Nilai Buku 25% modal = 25% x 400.000 = 100.000(-)
Bonus ` 25.000

Pembagian Bonus diantara sekutu
A = 20% x 25.000 = 5.000
B = 30% x 25.000 = 7.500
C = 30% x 25.000 = 7.500
D = 20% x 25.000 = 5.000

B.5.c. HARGA JUAL-BELI < NILAI BUKU
Transaksi akan dicatat:
Metode Goodwill Negatif
Metode Bonus
B.5.c.1. METODE GOODWILL NEGATIF
Transaksi akan dicatat sebesar HARGA JUAL
Selisih antara harga jual dengan nilai buku merupakan godwill YANG TIDAK BERMANFAAT
Modal persekutuan akan BERKURANG sebesar goodwill
Metode ini cocok jika:
Persekutuan suda mengakui goodwill
Seluruh aktiva berwujud sudah dinilai secara wajar
CONTOH 8
Persekutuan ABCD membagi Laba/Rugi dengan Rasio 20:30:30:20
Saldo Modal persekutuan pada akhir tahun 1990:
Modal A : 80.000
Modal B : 120.000
Modal C : 120.000
Modal D : 80.000 +
400.000
Awal tahun 1991, E diterima sebagai sekutu baru dengan membeli 25% hak semua sekutu, baik hak atas modal maupun pembagian Laba/Rugi sebesar 85.000

Nilai pasar 25% modal = 85.000

Nilai pasar seluruh modal = 100% x 85.000
25%
= 340.000
Nilai Buku modal = 400.000 (-)
Goodwillyg dihapus ( 60.000)

Pembebanan penghapusan goodwill diantara sekutu
A = {20/(20=30+30+20} x 60.000 = 12.000
B = {30/(20=30+30+20} x 60.000 = 18.000
C = {30/(20=30+30+20} x 60.000 = 18.000
D = {20/(20=30+30+20} x 60.000 = 12.000

B.5.c.2. METODE BONUS
Transaksi akan dicatat sebesar NILAI BUKU
Modal persekutuan TIDAK BERUBAH
CONTOH 9
Persekutuan ABCD membagi Laba/Rugi dengan Rasio 20:30:30:20
Saldo Modal persekutuan pada akhir tahun 1990:
Modal A : 80.000
Modal B : 120.000
Modal C : 120.000
Modal D : 80.000 +
400.000
Awal tahun 1991, E diterima sebagai sekutu baru dengan membeli 25% hak semua sekutu, baik hak atas modal maupun pembagian Laba/Rugi sebesar 85.000



TERIMA KASIH

Kamis, 14 Oktober 2010

Pembentukan Persekutuan

PENGERTIAN PERSEKUTUAN
Persekutuan merupakan gabungan dari dua individu atau lebih untuk memiliki dan menyelenggarakan suatu usaha secara bersama-sama dengan tujuan untuk memperoleh laba
KARAKTERISTIK PERSEKUTUAN
Berusaha bersama-sama
Jangka waktu terbatas
Tanggungjawab tidak terbatas
Memiliki suatu hak di dalam persekutuan
Pengambilan bagian keuntungan perkesukuan
PENGGOLONGAN PERSEKUTUAN
Persekutuan Firma (Fa)
Menggunakan nama bersama
Semua sekutu ikut aktif mengelola perusahaan
Semua sekutu bertanggungjawab penuh

Persekutuan Komanditer (CV)
Ada dua anggota:
Sekutu aktif  sekutu yg aktif mengelola perusahaan
Sekutu pasif  hanya menyetor modal saja

Joint Stock Company
Struktur modlnya berupa saham-saham yang dapat dipindh tangankan, tetapi tanggung jawabnya tidak terbatas.
AKUNTANSI PERSEKUTUAN
Akuntansi persekutuan tidak berbeda dengan akuntansi untuk perusahaan perseorangan dan perseroan terbatas, PERBEDAANNYA hanyalah pada pembagian laba dan permodalan
Akun untuk menampung hubungan antar sekutu dengan persekutuan:
Modal
Prive
Utang kepada sekutu
Piutang kepada sekutu
PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN
Mendirikan perusahaan baru
Mengubah pemilikan perusahaan perseorangan yg ada
Mengubah pemilkan perusahaan persekutuan yg ada
MENDIRIKAN PERUSAHAAN BARU
Kasus 1
Kasus 2
Kasus 3
KASUS 1 MODAL DIAKUI SEBESAR SETORANNYA
A dan B akan membentuk persekutuan
A menyetorkan uang sebesar Rp 100.000
B menyetorkan uang sebesar Rp 150.000


KASUS 2 MODAL SEKUTU DIAKUI SAMA
A, B, dan C sepakat mendirikan persekutuan
A menyetor modal = 30.000
B menyetor modal = 30.000
C menyetor modal = 15.000
Modal masing-masing sekutu diakui sama

METODE BONUS




METODE GOODWILL



KASUS 3 SEKUTU MENYETORKAN AKTIVA NON-KAS
A menyetorkan uang sebesar 100.000
B menyerahkan Tanah dan Gedung sbb:
Tanah
Nilai Buku : 40.000
Nilai Pasar : 60.000
Gedung
Nilai Buku : 30.000
( Harga Perolehan: 50.000 & Akumulasi Depresiasi : 20.000 )
Nilai Pasar : 40.000
Modal diakui sebesar setorannya

MENGUBAH PEMILIKAN PERUSAHAAN PERSEORANGAN YG ADA
Penilaian aktiva yg disetor
Berdasarkan taksiran nilai pasar
Penentuan modal masing-masing sekutu
Akuntansi
Meneruskan pembukuan lama
Menggunkan pembukuan baru

KASUS 1 MENGGUNAKAN PEMBUKUAN LAMA
A & B sepalkat membuat persekutuan
A telah memiliki periusahaan dan menggunkan aktiva bersih perusahaan sebagai setoran modalnya
B menyetorkan uang sebesar 150.000
Informasi keuanga perusahaan A adalah sbb:



Informasi Lain berkaitan dengan perusahaan A:
Nilai pasar persediaan = 40.000
Diakui adanya Goodwill 10.000
Nilai Tanah sebesar 40.000
CKP diakui 10 % dari saldo Piutang Dagang
Utang Biaya sebesar 4.000


KASUS 2 MENGGUNAKAN PEMBUKUAN BARU

MENGUBAH PEMILIKAN PERUSAHAAN PERSEKUTUAN YG ADA
LIHAT BAB 3
TERIMA KASIH

Pembagian Laba Rugi

METODE PEMBAGIAN LABA
Dibagi sama
Dengan rasio tertentu
Menurut perbandingan modal
Dengan memperhitungkan bunga modal dan sisanya dapat dipakai 3 metode pertama diatas
Dengan memperhitungkan gaji dan/atau bonus, sisanya dapat dipakai 3 metode pertama diatas
Dengan memperhitungkan bunga modal, gaji dan/atau bonus dan sisanya dapat dipakai 3 metode pertama diatas


KASUS
Persekutuan ABC, dengan sekutu A, B, dan C
Modal mula-mula ( 1/1/1989):
A= 51.000
B= 54.000
C= 45.000
Saldo Prive tahun 1991:
A= 6.500 (D)
B= 7.000 (D)
C= 6.750 (D)
Laba tahun 1991: 45.000


1. LABA DIBAGI SAMA
Apabila Laba dibagi sama, maka masing-masing sekutu mendapatkan laba sebesar:
1/3 x 45.000 = 15.000
Jurnal Penutup:
1. Pembagian Laba
Laba/Rugi 45.000
Modal A 15.000
Modal B 15.000
Modal C 15.000



2. Memindahkan saldo rekening Prive
Modal A 6.500
Modal B 7.000
Modal C 6.750
Prive A 6.500
Prive B 7.000
Prive C 6.750




Laporan Perubahan Modal tahun 1991

2. DIBAGI DENGAN RASIO TERTENTU
Laba/Rugi dibagi dengan rasio A:B:C = 3:4:3
Bagian laba masing-masing sekutu:
A  { 3 / (3+4+3)} x 45.000 = 13.500
B  { 4 / (3+4+3)} x 45.000 = 18.000
C  { 3 / (3+4+3)} x 45.000 = 13.500
45.000

Jurnal Penutup:
1. Pembagian Laba
Laba/Rugi 45.000
Modal A 13.500
Modal B 18.000
Modal C 13.500

2. Memindahkan saldo rekening Prive
Modal A 6.500
Modal B 7.000
Modal C 6.750
Prive A 6.500
Prive B 7.000
Prive C 6.750
3. DIBAGI SESUAI DENGAN RASIO M0DAL
Modal mula-mula
Modal awal periode
Modal akhir periode
Modal rata-rata
3.1. MODAL MULA-MULA

Jurnal Penutup:
1. Pembagian Laba
Laba/Rugi 45.000
Modal A 15.300
Modal B 16.200
Modal C 13.500

2. Memindahkan saldo rekening Prive
Modal A 6.500
Modal B 7.000
Modal C 6.750
Prive A 6.500
Prive B 7.000
Prive C 6.750

Laporan Perubahan Modal tahun 1991

3.2. MODAL AWAL PERIODE

Jurnal Penutup:
1. Pembagian Laba
Laba/Rugi 45.000
Modal A 14.625
Modal B 15.750
Modal C 14.625

2. Memindahkan saldo rekening Prive
Modal A 6.500
Modal B 7.000
Modal C 6.750
Prive A 6.500
Prive B 7.000
Prive C 6.750

Laporan Perubahan Modal tahun 1991

3.3. MODAL AKHIR PERIODE

Jurnal Penutup:
1. Pembagian Laba
Laba/Rugi 45.000
Modal A 14.400
Modal B 15.300
Modal C 15.300

2. Memindahkan saldo rekening Prive
Modal A 6.500
Modal B 7.000
Modal C 6.750
Prive A 6.500
Prive B 7.000
Prive C 6.750

Laporan Perubahan Modal tahun 1991

3.4. MODAL RATA-RATA
Modal rata-rata sekutu dalam satu periode
Ada dua faktor yang diperhitungkan yaitu:
Saldo Modal
Jangka Waktu
Modal rata-rata =  (Modal x Waktu)



Jurnal Penutup:
1. Pembagian Laba
Laba/Rugi 45.000
Modal A 14.737,5
Modal B 15.187,5
Modal C 15.075,0

2. Memindahkan saldo rekening Prive
Modal A 6.500
Modal B 7.000
Modal C 6.750
Prive A 6.500
Prive B 7.000
Prive C 6.750

Laporan Perubahan Modal tahun 1991

4. LABA DIBAGI DENGAN MEMPERHITUNGKAN BUNGA MODAL
Bunga dapat dihitung dari:
Modal Mula-Mula
Modal Awal periode
Modal akhir periode
Modal Rata-rata
Kelebihan modal diatas jumlah tertentu
Bagian Laba tiap sekutu
= Bunga Modal + Bagian sisanya
Contoh Kasus
Lihat kasus pada 3.4 ( Modal Rata-rata)
Bunga sebesar 8 % per tahun diperhitungkan dari modal rata-rata
Sisanya dibagi dengan rasio A:B:C = 30:40:30



Jurnal Penutup:
1. Pembagian Laba
Laba/Rugi 45.000
Modal A 13.940
Modal B 17.000
Modal C 14.060

2. Memindahkan saldo rekening Prive
Modal A 6.500
Modal B 7.000
Modal C 6.750
Prive A 6.500
Prive B 7.000
Prive C 6.750

Laporan Perubahan Modal tahun 1991

5. LABA DIBAGI DENGAN MEMPERHITUNGKAN GAJI DAN/ATAU BONUS
Gaji dihubungakan dengan waktu
Bonus dihubungkan dengan prestasi
Contoh Kasus
Lihat kasus diatas
Gaji masing-masing sekutu:
A: 750 per bulan
B: 600 per bulan
C: 600 per bulan
Sisanya dibagi dengan rasio A:B:C = 30:40:30



Jurnal Penutup:
1. Pembagian Laba
Laba/Rugi 45.000
Modal A 15.480
Modal B 15.840
Modal C 13.680

2. Memindahkan saldo rekening Prive
Modal A 6.500
Modal B 7.000
Modal C 6.750
Prive A 6.500
Prive B 7.000
Prive C 6.750

Laporan Perubahan Modal tahun 1991

6. LABA DIBAGI DENGAN MEMPERHITUNGKAN BUNGA MODAL, GAJI DAN/ATAU BONUS
Lihat kasus diatas
Bunga sebesar 8% per tahun dari modal rata-rata
Gaji masing-masing sekutu:
A: 750 per bulan
B: 600 per bulan
C: 600 per bulan
A mendapat bonus 10% darui laba sebelum dikurangi gaji dan bonus
Sisanya dibagi dengan rasio A:B:C = 30:40:30



Jurnal Penutup:
1. Pembagian Laba
Laba/Rugi 45.000
Modal A 19.070
Modal B 13.040
Modal C 12.890

2. Memindahkan saldo rekening Prive
Modal A 6.500
Modal B 7.000
Modal C 6.750
Prive A 6.500
Prive B 7.000
Prive C 6.750

Laporan Perubahan Modal tahun 1991

TERIMA KASIH